Rabu, 07 Januari 2015

THE ESSENTIAL ROTHBARD

oleh David Gordon
(Ludwig von Mises Institute; Auburn, Alabama; 2007)

Mr. Libertarian
2 Maret 1926 - 7 Januari 1995
PENGANTAR

Hari ini 20 tahun yang lalu, tepatnya 7 Januari 1995, Murray Newton Rothbard meninggal dunia di New York City, Amerika Serikat. Untuk memperingati kepergian pemikir besar Libertarianisme ini, saya telah menerjemahkan, semampu saya, sebuah buku yang mengupas beberapa hal esensial dari pemikiran Rothbard. Buku tersebut berjudul The Essential Rothbard karya filsuf libertarian David Gordon yang diterbitkan oleh Ludwig von Mises Institute, Auburn, Alabama, tahun 2007.

Nama Murray N. Rothbard tidak hanya bersifat esensial bagi kebangkitan kembali filsafat politik Liberalisme Klasik dalam model Libertarianisme yang bertumpu pada ilmu ekonomi Mazhab Austria, tapi juga bagi mengemukanya keperluan untuk membangun apa yang boleh kita sebut sebagai kajian libertarian / libertarian studies yang memang menjadi niat saya untuk diperkenalkan lewat blog ini. Bagi saya, Rothbard adalah nama pertama yang pemikirannya harus kita pelajari jika kita ingin melangkah dalam rimba kajian mengenai paham dan konsep kebebasan ini.

Lebih dari itu, saya ingin menjadikan tahun 2015 ini sebagai tahun Rothbard atau, lebih tepatnya lagi, tahun Rothbardian. Tahun di mana blog ini akan saya isi dengan pemikiran-pemikiran Rothbard dalam bidang filsafat politik. Sejak pertengahan 2014 kemarin, saya telah menerjemahkan beberapa karya filsafat politik Rothbard yang saya anggap penting, seperti For a New Liberty: The Libertarian Manifesto yang bagi saya anggap merupakan “kitab suci” filsafat libertarianisme, Anatomy of the State, Egalitarianism as a Revolt Against Nature, dan Left, Right, and the Prospects for Liberty.

Tapi saya ingin memulai semua itu dengan mengeposkan penggal demi penggal terjemahan atas The Essential Rothbard dalam blog ini sebagai penuntun awal bagi kita untuk memasuki dunia intelektual Rothbard. Saya memiliki pengalaman tersendiri dengan buku Gordon ini. Saya telah membaca beberapa buku Rothbard jauh sebelum membaca Gordon dan tidak pernah mampu untuk mengutuhkan pemahaman saya atas Rothbard. Namun setelah membaca Gordon, barulah saya bisa menemukan cara untuk memahami Rothbard secara lebih utuh.

Catatan:
Dalam melakukan penerjemahan ini, dan buku serta tulisan lainnya, saya selalu menyadari kelemahan saya yang sangat mendasar sebagai penerjemah. Untuk itu, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada hasil terjemahan saya yang keliru atau terpaksa saya tuliskan lebih dengan menafsirkan daripada menerjemahkan.

Manado, 7 Januari 2015
Penerjemah



PENDAHULUAN

Murray N. Rothbard, seorang sarjana dengan cakupan luar biasa, memberikan sumbangan besar pada ilmu ekonomi, sejarah, filsafat politik, dan teori hukum. Dia mengembangkan dan memperluas ilmu ekonomi Austria dari Ludwig von Mises, yang seminarnya diikuti Rothbard selama berbilang tahun. Rothbard sendiri telah memapankan dirinya sebagai teoritisi utama Mazhab Austria di paruh terakhir abad 20 dan menerapkan analisis Mazhab Austria dalam topik-topik seperti Depresi Besar 1929 dan sejarah perbankan Amerika.

Seseorang yang membaca buku-buku dan artikel-artikel Murray Rothbard tanpa lebih dulu berkenalan dengan pengarangnya tidak heran akan menduga bahwa ada lima atau enam orang sarjana yang sama-sama bernama “Murray Rothbard.” Karena tentunya satu orang saja tidak akan bisa menjadi pengarang dari begitu banyak buku dalam begitu banyak lapangan akademis berbeda, serta juga ratusan artikel mengenai politik kontemporer. Meski demikian, siapapun yang pernah bertemu dengan Murray Rothbard tidak akan tercengang lagi pada cakupan produktivitas intelektualnya yang begitu luas. Kecekatan dan energi mentalnya yang mengagumkan membuat apa yang pada kita merupakan teka-teki menjadi hanya sekedar persoalan biasa baginya.

Rothbard bukanlah jenis sarjana menara gading yang hanya berminat pada kontroversi akademis. Jauh dari itu, dia menggabungkan ilmu ekonomi Austria dengan komitmen yang bersungguh-sungguh pada kebebasan individu. Dia mengembangkan sintesis unik yang mengombinasikan tema-tema dari kaum individualis Amerika abad ke-19 seperti Lysander Spooner dan Benjamin Tucker dengan ilmu ekonomi Austria. Hasilnya adalah sebuah filsafat politik baru, dan Rothbard mencurahkan energi intelektualnya yang luar biasa, selama lebih dari 45 tahun, untuk mengembangkan dan memajukan libertarianisme gaya dia. Dalam melakukan hal itu, dia menjadi intelektual publik Amerika yang utama.

Saya akan berusaha keras dalam bagian-bagian berikut untuk memberikan tuntunan menuju garis utama pemikiran Rothbard, lewat kajian atas buku-buku utama serta sejumlah artikel yang ditulisnya.



TAHUN-TAHUN AWAL – MENJADI SEORANG LIBERTARIAN

Murray Rothbard lahir pada tanggal 2 Maret 1926, anak dari David dan Rae Rothbard. Dia adalah pelajar yang brilian sejak masih kecil; dan catatan akademisnya di Columbia University, di mana dia mengambil mayor matematika dan ekonomi, adalah bintang.

Di Columbia, filsuf Ernest Nagel memberi kesan yang kuat kepada Rothbard. Nagel selalu melibatkan para mahasiswa dalam diskusi: Rothbard mengatakan bahwa Nagel selalu bersemangat mempelajari apakah seorang mahasiswa bisa berkontribusi pada problem yang membingungkan dia. Nagel menekankan analisis yang berhati-hati atas argumen; dan di kelas yang diikuti Rothbard mengenai filsafat ilmu sosial, Nagel mengkritik mazhab institusionalis yang menentang teori ekonomi. Nagel menyatakan bahwa ekonom tidak boleh membatasi diri mereka dengan mengumpulkan data. Teori yang baik menjelaskan fakta: bukan mereproduksi fakta.

Jika demikian, keberatan utama kaum institusionalis pada hukum-hukum ekonomi telah keliru. Mereka mengklaim bahwa kebenaran pernyataan-pernyataan teoritis hanya bersifat kira-kira saja, karena teori tidak pernah bisa sepenuhnya akurat dalam mereproduksi detail dunia nyata.
Kaum institusionalis menganggap teori ekonomi hanya bersifat relatif terhadap situasi historis tertentu; karena itu hukum teoritis ekonomi yang universal tidak absah adanya. Menurut kaum institusionalis, setiap teoritisi mewacanakan problem yang paling menekan pada zamannya … Jadi mereka berkesimpulan bahwa teoritisi ekonomi bersifat selektif. Namun penyelidikan ilmiah apapun pasti bersifat selektif![1]
Nagel menerima premis mereka tapi menolak konklusinya. Sebuah penjelasan tidak bertujuan untuk mereproduksi dunia, tapi hanya untuk memperhitungkannya. Jika seorang ekonom, misalnya, berkata bahwa di bawah kondisi-kondisi tertentu, jika harga barang jatuh, kuantitas yang diminta akan meningkat, penjelasannya tidak bisa disalahkan karena kekeliruan untuk membuat daftar setiap detail mengenai setiap pasar partikular.
Sebuah teori harus: (1) menjelaskan, (2) memberikan cara untuk meramalkan… Melakukan kritik atas sebuah teori (seperti yang dilakukan kaum institusionalis) berdasarkan bahwa asumsi-asumsi fundamental teori tersebut tidak didukung oleh bukti statistik tentu sangat lemah – karena dibutuhkan waktu berabad-abad untuk mengakumulasi bukti.[2]
Rothbard menerima poin Nagel mengenai penjelasan dan tidak pernah melenceng dari gagasan itu; tetapi dia kemudian menolak pandangan Nagel mengenai ramalan.

Dalam menerima teori, dia berbeda dari ajaran kebanyakan fakultas di departemen ekonomi Columbia. Banyak dari para guru besar penting menerima kredo institusionalis. Sangat dipengaruhi oleh Wesley Clair Mitchell, tokoh kunci dalam National Bureau of Economic Research, Arthur Burns dan John Maurice Clark memandang teori ekonomi secara skeptis.[3] Burn sendiri adalah seorang teoritisi ulung, tapi keahliannya terutama diarahkan untuk mengkritik karya orang lain.[4] Burn telah mengenal Rothbard sejak kecil, dan David Rothbard meminta Burn untuk “mengawasi” anaknya. Meski begitu, tidak ada hubungan akademis yang akrab antara keduanya selama Rothbard di Columbia.

Beruntung, salah seorang dosennya, George Stigler, tidak bermusuhan dengan teori; dan dalam kuliah-kuliahnya Rothbard bertemu dengan argumen-argumen kritis menyangkut harga dan kontrol sewa yang sangat mengesankan baginya. Stigler, bersama Milton Friedman, menulis pamflet yang mengkritik kontrol harga, yang dipublikasikan oleh Foundation for Economic Education.[5] Rothbard menulis kepada kelompok ini dan segera berkunjung ke markas mereka. di sini dia berjumpa dengan pendiri FEE, Leonard Read, juga F.A. (“Baldy”) Harper, ekonom dan filsuf sosial yang tidak hanya mendukung pasar bebas, tapi juga meragukan perlunya pemerintah dalam segala hal. Bahkan yang lebih penting lagi, dia bertemu dengan Ludwig von Mises. Pembelaan ketat Mises atas ekonomi pasar bebas memiliki dampak yang luar biasa dalam pemikiran Rothbard; dan saat karya utama Mises Human Action,[6] muncul di tahun 1949, dia melahap habis buku itu. Dia mengikuti seminar Mises di New York University, dan menjadi salah satu peserta utama seminar tersebut. Untuk seminar itu, Rothbard menulis sejumlah makalah yang nantinya dia masukan ke dalam karya terbitannya: termasuk laporan mengenai kritik ekonom neo-Kantian Harro Bernardelli terhadap teori utilitas dan analisa atas teori kuantitas mengenai uang.

Sementara itu, Rothbard telah lulus dari Columbia – dia terpilih sebagai anggota Phi Beta Kappa – dengan mayor dalam ilmu ekonomi dan matematika serta memulai karya pasca sarjana dalam ekonomi.[7]

Di kuliah pasca sarjana, pembimbing Rothbard adalah sejarawan ekonomi terkemuka Joseph Dorfman, pengarang berjilid-jilid buku The Economic Mind in American Civilization,[8] sebuah karya pengetahuan yang sangat luas. Rothbard berkata soal Dorfman:
Prof. Dorfman benar-benar tanpa rekan sebagai sarjana murni dalam sejarah pemikiran dan opini ekonomi Amerika. Dia membuat kebanyakan sejarawan tampak seperti wartawan… Dorfman adalah orang pertama yang menghancurkan karya Arthur Schlesinger, Jr. Age of Jackson. Schlesinger telah menampilkan Jackson sebagai seorang proto-FDR, memimpin kekuatan massa melawan monopoli kapitalisme; sesungguhnya, yang ditunjukkan Dorfman adalah kaum Jacksonian adalah tipe libertarian: menjagokan perdagangan bebas, laissez-faire, pernyataan hak, dan uang keras, serta pro-perniagaan.[9]
Rothbard mengambil semangat Dorfman untuk belajar sejarah, dan tesis doktoralnya mengenai The Panic of 1819[10] menjadi karya standar hingga saat ini. Rothbard memperoleh gelar doktor pada tahun 1956; dia tidak bisa selesai lebih awal karena perselisihan pendapat antara Dorfman dan Burns mengenai bagaimana tesis tersebut harus dilanjutkan.

Begitu telah memperdalam pemahamannya akan ekonomi laissez-faire, Rothbard menghadapi dilema. Jika argumen yang kuat bisa menunjukkan bahwa pasar dapat menyediakan barang dan jasa lebih baik dari Negara, kenapa kita harus membuat pengecualian untuk pertahanan dan peradilan? Kenapa di sini kita menghadapi situasi unik di mana penyediaan oleh suatu monopoli koersif yang melebihi pasar? Argumen bagi penyediaan barang dan jasa oleh pasar diterapkan seluruh wilayah. Jika begitu, kenapa tidak perlindungan dan pertahanan juga ditawarkan oleh pasar daripada disediakan oleh suatu monopoli koersif? Rothbard sadar bahwa entah dia harus menolak laissez-faire atau memeluk anarkisme individualis. Keputusannya, muncul di musim dingin 1949, tidaklah sulit. Sekali isu tersebut dimunculkan, Rothbard sadar bahwa, betapapun mengejutkannya, pasar bebas tidak harus ditinggalkan bahkan dalam persoalan ini.

Dalam tanggapan ikonoklastiknya, Rothbard banyak dipengaruhi oleh beberapa anarkis individualis abad 19. Dia menyebut karya Lysander Spooner No Treason[11] “kasus terbesar bagi filsafat politik anarkis yang pernah ditulis,” dan meletakkannya dalam daftar “Buku yang Membentuk Saya.”[12] Dia mengistilahkan Benjamin Tucker sebagai “filsuf politik brilian” mengabaikan “ketidaktahuannya yang kepalang mengenai ekonomi.”[13] Upaya mendetail dari ekonom Belgia Gustave de Molinari untuk menguraikan bagaimana sistem perlindungan privat akan berfungsi sangat mengesankan Rothbard:
Secara singkat, pikirnya: [jika] persaingan bebas [bisa] menyediakan jasa yang paling efisien bagi konsumen, dan monopoli selalu buruk dalam semua barang dan jasa, kenapa ini tidak diterapkan juga pada jasa pertahanan. Dia menyatakan bahwa para pengusaha tunggal bisa menyediakan perlindungan di daerah pedesaan, sementara perusahaan tipe asuransi besar bisa menyediakan hal yang sama bagi konsumen perkotaan.[14]
bersambung...

Notes:

[1] Catatan kuliah dari kelas Ernest Nagel, yang diikuti oleh Rothbard pada musim panas 1948; Rothbard Papers. The Murray N. Rothbard Papers disimpan di Ludwig von Mises Institute di Auburn, Alabama, dan termasuk surat-surat Rothbard, korespondensi (1940–1995), memo dan esai-esai yang tidak dipublikasikan (1945–1994), serta draft dari karya-karya yang telah dipublikasikan, seperti makalah-makalah gerakan Kanan Lama dan libertarian.

[2] Catatan dari kuliah Nagel; Rothbard Papers.

[3] Nagel mengkritik Mitchell dalam kuliah-kuliahnya; Rothbard Papers.

[4] Dalam Man, Economy, and State, Rothbard memuji Burns untuk kritik pentingnya terhadap teori persaingan monopolistis, yang diberikan dalam kuliah-kuliahnya. Pada 2004, seperti yang diniatkan Rothbard, Man, Economy, and State diterbitkan bersama dengan Power and Market. Semua kutipan dan referensi halaman diambil dari edisi ini, Man, Economy, and State with Power and Market, Scholar’s Edition (1962; Auburn, Ala.: Ludwig von Mises Institute, 2004), hal. 732.

[5] George Stigler dan Milton Friedman, Roofs or Ceilings?: The Current Housing Problem (Irvington-on-Hudson, N.Y.: Foundation for Economic Education, 1946).

[6] Ludwig von Mises, Human Action: A Treatise on Economics, Scholar’s Edition (1949; Auburn, Ala.: Ludwig von Mises Institute, 1998).

[7] Kritik terhadap ilmu ekonomi Austria yang menuduh bahwa mazhab tersebut enggan menggunakan matematika berakar dari ketidakmampuan mereka untuk mengatasi subyek tersebut harus mencatat bahwa Rothbard adalah seorang matematikawan unggul. Dia terutama suka dengan teori set.

[8] Joseph Dorfman, The Economic Mind in American Civilization, 5 volume. (New York: Viking Press, 1946).

[9] Surat buat Ivan Bierly, 14 November 1959; Rothbard Papers.

[10] The Panic of 1819 (New York: Columbia University Press, 1962).

[11] Lysander Spooner, No Treason (Larkspur, Colo.: Pine Tree Press, 1965).

[12] Memo buat Tom Fleming, 24January 1994; Rothbard Papers.

[13] Esai yang tidak dipublikasikan, “A Reply by Benjamin Tucker II,” tanpa tanggal, c. 1954; Rothbard Papers.

[14] “On Gustave de Molinari,” tidak dipublikasikan, tanpa tanggal; Rothbard Papers.